Minggu, 08 Oktober 2017

KUMPULAN KAROMAH TUAN GURU RIDWANULLAH-AT-TAUHIDY

KEWALIAN DAN KAROMAHNYA.

Hampir semua narasumber yang secara langsung kenal dengan beliau dan pernah berjumpa secara langsung berkata, bahwa TGH.M Ridwanullah seorang ulama sufi yang memiliki karomah. Ketika ditanyakan mengapa dianggap sebagai seorang waliyullah (wali) umumnya narasumber dan informan mengemukakan alasan dan argumentasi yang pada intinya tidak berbeda dengan pemahaman kita tentang waliyullah dan karomah secara umum.Imam Gazali dalam ihya`ulumuddin mengungkapkan bahwa para nabi dan wali itu adalah manusia biasa seperti kita-kita juga, tetapi qolbunyalah (hati) yang luarbiasa bersih dan sucinya sehingga diumpamakanya sebagai sebuah cermin yang bening,bersih dari sifat-sifat yang tercela. Qolbu yang mulia itu begitu transparan dalam menerima pancaran Nur`ilahi; begitu mudahnya menerima apa yang tertera di lauhil mahfudz. Waliyullah adalah manusia yang tingkatan qalbunya (hati) telah mendekati tingkatan kebesaran dan ketinggian qalbu para nabi (Mustafa Zahri, 1984 : 18)
            Dengan demikian, Waliyullah yakni orang-orang yang memiliki qolbu (hati) yang bersih, mendekati kebesaran dan ketinggian derajat qalbu para nabi, yang karenanya lalu dimuliakan Allah,.Dengan sifat yang demikian itu maka mereka yang tergolong demikian akan mudah melakukan sesuatu perbuatan yang besar;perbuatan-perbuatan yang diluar kemampuan manusia biasa karena rido ilahi tadi. Perbuatan manusia yang berada di luar qoridor jangkauan manusia yang ada para nabi lalu kita sebut sebagai” Mukjizat‟ sedang yang ada pada para waliyullah itu kita sebut ”Karomah’ (keramat).
Prof. Dr Hamka (Haji Abdul Malik Karim Abdullah) dalam bukunya “Tasawwuf dari abad ke abad” mengemukakan bahwa kata “karomah” merupakan penafsiran dari kata” akroma” dengan mengutip firman Allah dalam Al-Qur`an” inna akramakum indallah atqakum” (yang termulia diantara kamu disisi Allah ialah yang paling taqwa) (Mustafa Zahri, 1984:184) Dengan demikian, “karomah” yang merupakan penafsiran dari kata “Akramakum‟ itu lalu di dalam bahasa kita sehari-hari diterjemahkan menjadi “ keramat’ Jadi orang yang memiliki karomah adalah orang yang dimuliakan Allah. orang yang adalah orang dimuliakan Allah karena kedekatannya dengan Allah,
            Kembali ke TGH .M. Ridwanullah (Guru ido`) beliau merupakan ulama sufi dengan berbagai karomahnya. Meski telah wafat tahun 2015 namun cerita kehidupan beliau hingga kini tetap merupakan cerita yang tetap berkembang seperti tak pernah using, Apakah ini juga merupakan sebuah karomah? Adalah suatu yang pantas menjadi bahan renungan!! yang jelas bahwa apabila kita kaitkan karomah yang beliau miliki dengan dua macam karomah yakni karomah yang” Maknawiyah” sebagai kekeramatan yang dimiliki seorang waliyullah yang dikenal orang sebatas hidupnya sedangkan karomah” hissiyah” sebagai kekeramatan yang dimiliki seorang waliyullah yang dikenal orang sampai sampai dengan yang bersangkutan telah meninggal dunia sekalipun; dapat kita katakan bahwa berdasarkan bukti nyata bawa hingga kini para pengikut (murid) beliau tak pernah melupakan beliau maka kiranya tak salah jika kita katakan bahwa TGH.M. Ridwanullah sebagai seorang waliyullah yang hissiyah tadi. Hal ini dapat dilihat dari berbagai peristiwa yang hingga kini masih tetap menjadi perbincangan para murid beliau, untuk lebih jelasnya berikut hasill wawancara penulis dengan pengikut (murid) beliau:

1)   Berada di banyak tempat dalam waktu bersamaan
            Orang boleh percaya dan boleh pula tidak karena ktidak dapat kita paksakan untuk mau percaya; ucap Hj Fatimatuzzahro ketika ditanya komentarnya tentang,“ kewalian; beliau. Ciri-ciri unik perjanan beliau bisa digunakan sebagai dalil bahwa beliau seorang waliyullah, siapa yang secara awam sekarang ini berada di banyak tempat dalam waktu yang bersamaan kalau bukan orang yang dekat dengan Allah? bukan hanya menjadi imam di berbagai masjid dalam satu hari jum`at .memberikan pengajian diberbagai tempat dalam waktu yang serempak, mungkinkah orang mengajar mengaji di tegal sementara juga mengajar di Tempos ? ketika berada di kampung Beremi orang juga melihat beliau di Bima dan Sumbawa. Seperti juga yang diceritakan Ust H. Adnan Ibrahim (murid angkatan pertama) “ Pada tahun 2000 waktu itu baru turun jum`atan dan saya pergi mandi ke ceroco (tempat mandi) dan saya melihat beliau dibonceng menuju arah timur (mingkin ada undangan) selang beberapa menit saya pulang ke pondok, ternyata beliau sedang duduk di gedeng(rumah) aneh bukan, peristiwa-peristiwa demikian senantiasa merupakan buah bibir masyarakat tentang sosok beliau
1)    kehabisan Bensin ditengah Perjalanan
            Hj Fatimatuzzahro(istri) bercerita,” Suatu hari pernah beliau diundang ke wilayah Lombok tengah, namun saya lupa nama desa itu,katanya,” beliau dibonceng oleh seorang murid dan saya lupa juga nama murid itu karena kejadiannya udah lama, singkat cerita, di tengah perjalan sepeda motor kehabisan bensin dan dagang bensin jauh dan waktu udah malam lantas si murid itu bingung,dan berkata,” “Abah bih bensin montor niki”,( habis bensin montor ini) “Oh, lemun meno baitan aik sawah tie,sedokan sik helem”,kata beliau, (kalo gitu,ambil air sawah itu ) si murid ini manut perintah beliau, lantas apa yang terjadi, sepeda motor itu bisa hidup dan lari kencang.( Fatimatuzzahro: wawancara 11 maret 2016)
2)   Ingin Berjumpa Seorang Syeikh di Mekah
            Pada tahun 90 an beliau bersama istri berangkat ke mekah, Hj Fatimatuzzahro (istri) bercerita, “Sebelum akan berangkat ke mekkah beliau curhat ke saya (istri) “melet bedait kance syeikh pengarang kitab sak elek mekkah no, melet sik kitab no. (saya ingin sekali bertemu syeikh yang di mekkah itu, saya ingin kitabnya)” dia menyahut (istri) “lemund mule ye rizki yak bedait doing kak tuan. (kalau memang rizki pasti ketemu,)” selang beberapa minggu. beliau bersama istri kemudian berangkat ke mekkah, dan setiba di mekkah dan tinggal di sana, setelah beberapa hari tinggal belau dan istri pergi ke taman raudah, disana berdoa, beberapa menit kemudian, keluarlah beliau, dan dalam perjanan tiba-tiba datang seorang yang berjubah putih bersih, terlihat gagah ganteng,membawa tiga buah kitab. Anak muda lantas memanggil beliau,” saya tercengang katanya ( istri) lalu beliau menghampiri anak muda itu, dan berkata” “ini kitab itu” kebetulan saja, kitab itulah yang dicari dan diangan-angankan,” imbuhnya (istri) anak muda itu kemudian menghilang begitu saja. entah kemana !! (Penuturan Hj Fatimatuzzahro wawancara 11 Maret 2016)

1)   Dzikir hingga Jam 3 pada shalat jum`at.
            Pada tahun 2013 tepatnya hari juma`at, belau melaksanakan solat jum`at di Masjid al-hikmah Dusun bermi Babussalam, kemudian stelah usai solat dilanjut dengan dzikir dan do`a, hal ini biasa dilakukan dalam proses solat. Namun, pada saat itu tumben beliau dzkirnya agak lama hingga jama`ah yang ikut dzikir dan juga warga sekitar bertanya-tanya, tersipu heran, ada apa? ,kenapa? hingga jam 3- an belum juga berhenti dzkir, jama`ah yang duduknya di saf yang paling depan ingin menegur beliau tapi urung hati, rasanya malu jangan-jangan nanti dimarahi beliau. Akhirnya berhenti beliau berdzikir ,lalu beliau berdo`a, usai berdoa lantas ada salah seorang jama`ah yaitu Ustadz Marsan bertanya dengan nada heran, “ Ampure, Abah, tiang penasaran tumben dzikir agak belo beru niki? (Maaf abah, tumben dzkirnya agak lama tadi) beliau menjawab, hmm, Arak temoe lek bale( hm, ada tamu di rumah) setelah kejadian itu masyarakat disekitar memperbincangkan peristiwa itu, dan masih terngiang hingga kini. (Sumber: H. Turmudzi,)1)   Tidak jadi diguyur hujan,
            Pada tahun 2006 semua santri diperintah untuk pergi ngecor oleh beliau, waktu itu pengecoran bangunan madrasah tempat perkuliahan disebelah timur musolla, dan saya pada waktu itu masih nyantri, pada saat proses pengecoran terlihat awan mendung biru pekat, tampaknya hujan akan turun lebat, sementara para santri dan para undangan yang ikut ngecor terlihat gamang(munkin dalam hati bertanya pengecoran ditunda) kemudian ada salah seorang santri lapor ke beliau, “ Abah ruen-ruen yakn turun hujan ninki” ( Abah, tampaknya hujan akan turun) setelah itu, beliau berdoa (nyarang ujan) ajaib memang, selang beberapa menit, awan yang biru pekat itu, melesat hilang, langit yang tadinya mendung berubah terang benderang.kemudian acara pengecoran dilanjutkan kembali. (M.M, Kejadian tahun 2006)
2)   Kehabisan Semen Saat Mengecor Musalla
            Haji Muhajirin (70Th) Beremi Krg Dalam Barat, lain lagi ceritanya;‟saya sebagai koordinator pada saat pengecoran Musalla dekat, madrasah itu. pada waktu, sekitar jam tiga, acara pengecoran berlangsung alot saat itu banyak sekali yang ikut ngecor karena jama`ah yang diundang banyak yang berdatangan, kemudian pada proses pengecoran ternyata persediaan semen akan habis tinggal empat belas buah (sak) sementara yang belum dicor sepertiga dari yang sudah dicor,kemudian saya lapor ke beliau, “ Abah, semen yakn aru bih, keri empat olas, sak tecor masih loek” ( Abah, semen tinggal empat belas sementara yang akan mau dicor masih banyak) lantas beliau merogoh uang dikantungnya,kurang lebih 90 ribu, dan bertutur” Beli semen jok gerung” lalu H Bur kemudian pergi beli semen ke Gerung. sampai Gerung ternyata toko udah tutup. (ditutup disore hari) kemudian H Bur kembali ke Pondok dan melapor bahwa toko tutup. singkat cerita, meski tidak ada semen proses ngecor terus berlanjut dan semen yang empat belas itu udah dipakai ngecor, tapi ajaib meski semen itu udah dipakai kok semen itu bertambah jumlahnya digudang tempat taruh semen itu, masih utuh empat belas semen, saya heran tandasnya, datang dari mana semen itu.” (H. Muhajirin; wawancara 12 Maret 2016)

1)    Jarak itu ditempuh hanya dalam beberapa detik
            Ustadz Paisal (65) Beremi Krg Dalam,berceritaPada tahun 1989 beliau mengisi pengajian di tempos, saya sebagai pengiring beliau saat itu, memang saya terkadang jadi pengiring beliau sejak masih di Kediri.singkat cerita, pada waktu asar beliau biasanya solat di masjid tempos seusai mengajar para jama`ah, tapi saat itu tumben belau tidak solat asar di sana, lantas saya tegur” Abah wah bian asar niki,”( abah udah terlalu sore ini belum ngasar) kata beliau” Adeng wah lek bale, (Nanti di rumah) saya memang khawatir jangan-jangan waktu asar habis, kemudian kita berangkat pulang, sesampai di pondok saya lihat ke atas (matahari) tampaknya matahari masih belum terlalu condong,(masih tinggang jelo) padahal perjanan dari tempos ke pondok kurang lebih sekitar 3 km, dan kita naik cidomo(cikar) waktu itu,( Ust, Paisal, wawancara, 13 Maret 2016)

2)    Suara lantang dan jelas
            Harmadi (29 Th) dari Desa Tandek, dia adalah sopir beliau menurut ceritanya: “Sebenarnya banyak kejadian Aneh yang saya tahu dan alami, tapi cukup sebagaian yang saya ceritakan, hal itu, begini ceritanya, suatu hari saya berada dalam kamar, tiba-tiba saja ada suara yang panggil nama saya, suara itu terdengar jelas hingga dalam ruangan saya ternyata beliau (Abah) yang memanggil saya dan beliau juga berada dalam kamar, sementara jarak kamar beliau dan kamar saya agak jauh,”( Harmadi,wawancara 14 Maret 2016)
1)   Beliau Bisa Membaca Pikiran Saya.
            Muhammad Ihsan, (22 Th) Lendang Sedi bercerita: “ “Saya termasuk tukang pijit beliau( tukang orah) pada suatu hari saya ingin minta(amalan) alias wirid tapi saya tidak bilang apa-apa, cumen niat saja, saya duduk disamping beliau saat itu, lantas belau bertutur: “Ne wirid no (ini wirid itu”), Saya ternganga, sambil berkata “Nggih Abah” ternyata beliau bisa baca niat saya (wikan angen dengan)” ( Muhammad  Ihsan, Wawancara 15 Maret 2016)

2)        Orang itu Tiba-tiba Hilang Seketika,
            Marjan (42 Th) Beremi Karang Dalam Timur, salah satu sopir belau , berkomentar: “ saya sebagai sopir beliau, tahu betul kepribadian beliau, belau orangnya tawaduk, tawakkal, sabar, contoh kecil saja, sampe-sampe kalau saya menyetir mobil, dengan kecepatan tinggi, beliau tidak pernah bilang, pelan-pelan(adeng-adeng) Nah ! soal kejadian- kejadian aneh banyak yang saya alami sebenarnya, dan ini fakta (nyata) bukan dibuat-buat atau dapat cerita dari pihak orang lain, kalau ditulis hampir ratusan lembar saking banyaknya hal-hal aneh yang saya temukan.tapi saya ceritakan sebagain saja sebagai informasi.” begini ceritanya, pada sore hari, dan saya lupa harinya, belau mengisi pengajian tempos perempung , usai ngaji pulang, saat  nyampai di pertengahan perempung dan rincung habis bensin,saya bilang, ‟Bih bensin mobil niki Abah’( Habis minyak bensin mobil ini Abah) belau menyuruh saya beli bensin, tapi dagang bensin disekitar wilayah itu tidak ada, dagang bensin jauh, saya kemudian jalan kaki beli bensin, lumayan jauh, tiba-tiba ada orang yang bawa sepeda motor suruh saya naik, kebetulan saya beli enam botol, Nah pada saat saya mau isi bensin baru satu botol dan belum habis minyak itu saya tuang, tiba-tiba orang yang ngantar saya itu, tidak ada, hilang seketika, saya lihat kiri kanan, depan belakang, ternyata orang itu menghilang dalam hitungan detik. Kejadian aneh itu sampai sekarang terngiang (Marjan, 24 Maret 2016)
1)        Pintu Lemari dalam Keadaan Terkunci
            Ustadz H. Adnan Ibrahim (40 th) dari Desa Jereneng ,bercerita: “pada tahun 1990 saya mau melanjutkan sekolah ke Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus (MAN PK) Mataram, kebetulan saya sendiri yang diutus kesana karena saya dapat rangking tertinggi saat itu, dan untuk masuk ke jenjang tersebut harus ada ijazah singkat cerita , pada saat saya mau ambil ijzah di lemari( tong) ternyata ijazah saya hilang, entah kemana, padahal saya kunci dan kuncinya saya yang bawa tapi anehnya, didalam lemari saya ada dua papaya yang sudah matang, sebulan kemudian pada saat mengaji belau bertutur “ Ne ijasah sai ndekm pikiran ( siapa punya ijasah tidakkah kamu berfikir ) mendengat ucapan beliau saya tertegun ternyata beliau yang menaruhkan saya papaya matang (Ustadz.H.Adnan Ibrahim, Wawancara 16 Maret 2016) 1)        Sepulang Mengaji Tiba-tiba Sapinya Mati
            Ustadz H.Munir (40 Th) dari Desa Jereneng bercerita:” Pada tahun 2002 beliau diundang pada acara maulid, dan sekaligus beliau menyampaikan hikmah maulid Nabi Muhammad SAW, pada saat menyampaikan isi ceramah suara beliau kecil tidak kedengaran oleh sebagain jama`ah yang duduk diluar masjid, kemudian ada salah seorang jama`ah (tidak disebut nama) yang nyeletuk, “ Ape unin tuan guru tie, ndk jelas onkat, ( nada kesal) beberapa menit kemudian, pulanglah orang itu, sesampai rumah ternyata sapinya yang paling besar,sehat itu mati, ( Ustad H.Munir, Wawancara, 16 Maret 2016)

2)        Kuda Lari Terbirit Kusir Cidomo Jatuh Terpental
            Menurut cerita dari ustadz paisal, bahwa pada tahun 1994 beliau diundang ke desa tempos, setelah mengaji kemudian berangkat pulang, naik cidomo (cikar) bersama ustadz paisal ketika sampai dipertengahan jalan penas, tiba-tiba saja kuda itu lari tunggang langgeng, kemudian kusir cikar dan ustadz paisal jatuh terpental, hanya beliau saja yang masih di cidomo itu, duduk dengan santé dicikar itu, anehnya kuda itu lari sampai pondok berhenti seketika dibawah pohon sukun, lalu beliau turun dengan tenang, ( Ustadz paisal wawancara 13 Maret 2016)

3)        Kedatangan Tamu
            Pada suatu malam tepatnya malam jum`at usai solat magrib tahun 2004 (tanggal-nya saya lupa) saya silaturrahmi (sowan) ke kediaman (Gedeng) TGH.M.Ridwanullah, saya berangkat dari rumah setelah solat magrib ketika saya sampai di kediaman beliau, kebetulan saat itu belum ada tamu, suasana agak sepi, saya melihat beliau sedang duduk sambil membaca kitab di ruang pribadi beliau (ruang tamu khusus) saya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut langsung saya matur, Asalamu`alaikum,warahmatullah wabarakatuh, langsung beliau menjawab, “Wa`alikum salam”, dan langsung beliau bebase. “kedatangan side tepat sekali” mendegar basen beliau tersebut saya tertegun sesaat sambil bertanya dalam hati (apa maksud beliau) saya coba memberanikan diri untuk bertanya, belum sempat saya bertanya beliau langsung bebase, “ Mangkin jakn dating temui side ndot lek niki,tiang jak sembahyang juluk”. Saya semakin bingung sambil duduk termenung sendirian, hati saya bertanya-tanya, baru saja beliau berjalan menuju tempat solat /dalam gedeng tiba-tiba datanglah tamu yang dimaksud beliau, tamu tersebut mengucapkan,Assalamua`alikum,warahmatullah,wabarakatuh, seketika beliau tidak sampai hitungan menit langsung beliau menjawab salam tamu tersebut dan mempersilahkan duduk, beliau duduk menghadap utara dan tamu tersebut sebelah kanan beliau. pertemuan tersebut berlangsung tepat selama 19 menit (kebetulan disebelah barat ada jam tergantung di dinding) selama saya disuruh untuk mencari air minum anehnya, saat itu tidak ada air minum yang ketemukan, setelah kurang lebih 10 menit saya mencari air, saya tidak mendapatkan dengan perasaan berat, tiang matur pada beliau, dengan bijak beliau bebase” sang endek man mbeli” setelah saya matur saya hendak keluar, beliau langsung bebase. “Tokol lek te” saya duduk di sebelah timur menghadap barat, selama saya duduk tidak pernah terjadi dialog antara Abah dengan tamu tersebut, ketika tamu  tersebut hendak pamitan Abah langsung mengangkat kedua tangan dan berdoa. Saat itulah saya menyaksikan tubuh tamu tersebut bergetar keras bagai orang kesurupan, saya segera berdiri mengambil posisi dibelakang tamu tersebut, pikir saya jika tamu itu jatuh saya bisa langsung menahannya dari belakang. Ternyata setelah Abah selesai berdoa geteran tubuh tamu berangsur-angsur normal dan kemudian terhenti. Setelah itu, tamu tersebut segera mohon diri meninggalkan kamar tamu Abah. Sesaat setelah tamu tersebut dan Alhamdulillah saya sempat salaman dan (Mua`naqah), keluar dari pintu belok ke arah selatan, ukurannya belum sampai kejalan raya sebelah timur Abah langsung bebase” Deok temoe nike” langsung saya lari keluar. Subhanallah!!... Diluar tidak ada siapa-siapa, tambah penasaran, dengan perasaan berat saya matur pada Abah. setelah mendengar laporan saya beliau tersenyum sambil bebase” Taokm sak dateng beru nike” tiang jawab” Nenten Abah” Oh! Basen beliau. “lemak kebadakm”. Mendengar basen beliau tersebut saya langsung pamit Dalam perjalanan menuju ke rumah, saya mengingat-ingat kembali peristiwa ghoib itu, hati saya berkata,” (tamu tadi bukan orang sembarang), peristiwa yang terjadi pada diri tamu tadi segera saya hubungkan dengan kedalaman ilmu tarekat beliau. Barangkali kedua ulama tadi (Abah dengan tamu) itu sudah saling kontak batin.(Sumber: Ustadz Rahmat, 24( dua puluh empat) Maret 2016)

1)        Berada di Tiga Tempat
            Pada tanggal 2 (dua) Februari 2005 Jam 09.30 Wita. kebiasaan beliau sebelum mengajar sempatkan diri untuk ngontrol bangunan sekaligus menyambang tukang bangunan kebetulan saat itu tukangnya Tuak Nuriman). Abah terkenal perokok berat, ketika nyambang, rokok beliau tiba-tiba habis, saya bermaksud salam beliau namun langsung menyuruh saya mengambil rokok di tempat beliau biasa mutala`ah, jarak antara bangunan dan gedeng (rumah) beliau sekitar 100 meter,dan jalan menuju kamar tempat beliau mutala`ah harus melewati depan gedeng dan sekepat di sebelah selatan, saya segera lari menuju ke kamar beliau untuk mengambil rokok, tapi anehnya, ketika saya sampai di depan gedeng(kediaman) ternyata beliau sudah ada di sekepat(berugak;tempat oarng duduk) sedang ngajar, saya nekat masuk ke kamar untuk mengambil rokok, tapi apa yang terjadi? ternyata beliau (Abah yang ada di dalam kamar sedang membaca kitab( Mutala`ah) Saya mengurungkan niat, saya beranggapan bahwa Abah sudah mengambil sendiri rokoknya. saya berjalan menuju madrasah dekat lokasi bangunan madrasah Eh,!!! ternyata Abah masih ada di sana menunggu tukang, tanpa pikir panjang saya kembali berlari menuju kamar abah untuk mengambil rokok, tapi apa yang terjadi ketika saya sampai di depan pintu, ternyata abah ada di dalam sedang membaca kitab(mutala`ah) dan pengajian di sekepat masih berjalan, ketika itu saya memberanikan diri untuk berdehem (ehm) tanpa berpaling Abah langsung menegur” arak napi mat” saya pun menjawab” Ampure Abah nenten arak napi-napi” sambil saya melangkahkan kaki keluar dan terus saya masuk ke Aula Yayasan yang dulu (sekarang tempat LAB komputer) sambil saya termenung dan memikirkan peristiwa karomah tadi, belum sempat saya membaca jawaban yang pasti, tiba-tiba beliau datang lewat pintu aula sebelah selatan, langsung beliau bebase” Angkak te taokm endot” saya tidak  mampu berucap sepatah pun, langsung beliau masuk dan duduk di kursi yang agak reot, saya mendekat dan berjabat tangan (besalam) beliau bebase, “Temoe sak dateng piran nike adalah nabi khidir Alaihissalam, beliau menyuruh saya untuk kembali menghidupkan Organisasi Jama`atul Mua`wanah dan memulai pengajian Sunan Ad-darimi serta membangun rubath,
            Akhirnya, kejadian peristiwa tersebut saya teringat ungkapan Abu bakar RA. tentang sosok Saidina Umar RA, Pribadi atau jiwa beliau (Abah) jauh lebih baik dari penampilan dzohirnya (Sumber: Ustadz Rahmat)
Berbagai peristiwa di atas , merupakan sebagaian kecil saja dari hasil inventarisasi pengalaman langsung maupun tak langsung sumber informasi yang didapat penulis yang dimaksudkan untuk menjadi gambaran bagi pembaca tulisan ini mengapa beliau disebut sebagai seorang waliyullah, kalau saja peristiwa-peristiwa yang dialami oleh murid-murid beliau seperti yang telah dikemukakan di atas dihubungkan dengan berbagai pengetahuan tentang keberadaan seorang waliyullah lalu kita kembali merujuk berbagi literature menyangkut waliyullah, maka apa yang terjadi itu sesungguhnya sesuatu yang lumrah bagi seorang yang telah diberi kelebihan oleh Allah (Mendapat ridho Allah) Imam Gazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin dengan tegas mengmukakan bahwa “Siapa saja yang membantah adanya manusia tingkat nabi sebab menurut beliau, yang membedakan manusia biasa dengan para nabi dan wali itu salah satu diantaranya adalah kebersihan hatinya ( Qolbu) semua muslim bisa jadi wali sepanjang terpenuhi sejumlah persyaratan yang digariskan oleh Allah yang tersimpul dalam kata” taqwa” karena itu, orang memilki kekeramatan adalah orang yang tinggi tingkat kemuliaannya di sisi Allah, karena itu pula, orang-orang saleh tidak perlu harus belajar ilmu paranormal, ilmu dukun, ilmu bela diri, ilmu kekebalan atau ilmu-ilmu sejenis itu,untuk sekedar memperlihatkan kelebihannya pada orang lain, mengapa? Karena justru dengan “keramatitu orang tersebut telah memiliki sesuatuyang luar biasa yang lebih dari yang dipelajari secara awam, karena orang-orang demikian adalah orang yang dekat dengan Allah; orang yang jiwanya bersih dari sifat-sifat tercela, sebaliknya penuh dengan sifat-sifat terpuji.! Lebih jauh Imam Gazali menerangkan bahwa jiwa yang memiliki derajat luar biasa ( seperti mikjizat para Nabiyullah dan Rasulullah serta keramat para waliyullah) memiliki kemampuan lebih dalam hal mengatur diri dan orang-orang lain serta mengatur soal-soal lain, ketika ia berupaya menyembuhkan orang sakit dan si sakit itu sembuh tentu karena faktor kelebihan kamampuan yang ada padanya sebagai anugerah Allah, dengan kata lain; apa yang tak dapat dilakukan orang lain, mungkin saja dapat dilakukannya karena mereka tergolong orang-orang yang taqarrub-ilallah (dekat dengan Allah) karenanya wajar jika orang-orang demikian mampu melakukan sesuatu yang istimewa secara kasad mata. dalam sebuah Hadis Qudsi (Mustafa Zahra, 1984:119) dinyatakan bahwa:Senantiasa hambaku mendekatkan diri kepadaku dengan amal-amal yang nawafil ( sunnat) sehingga Aku( Allah) mencintainya, .maka bila aku telah cinta padanya jadilah Aku pendengarannya yang dengan dia mereka mendengar, jadilah Aku matanya yang denga dia mereka melihat, jadilah Aku lidahnya yang dengan dia mereka berkata jadilah Aku tangannya yang dengan dia mereka memukul, jadilah Aku kakinya yang dengan dia mereka berjalan.
 
       
 
                              POSTED BY: MUSLEH MAULANA
                             HP:085338736697




           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar